Menerka Nurani


Assalamualaikum good people 

Maap maap nih baru posting lagi, kebetulan untuk kali ini ana mau ngasih sedikit informasi mengenai ke-akhwatan aja yaa. karena kalau ke-ikhwanan takut kegantengan. wkwkw 
oke guys lanjut, bismillah 

Tentu bagi akhwat sudah tidak jarang dengan sebuah ungkapan, yang tak sanggup akhwat lontarkan pada kaum adam. Tapi, tak semua akhwat bisa melalui hidupnya dengan mudah. Banyak yang menjadikan akhwat itu kuat. Itu adalah luka. Namun tak semua wanita ingin mengunggapkan kesedihan. Bagi mereka, memendam memang tidak mengenakan.
 
Hati akhwat tidak mudah didapatkan secepat kilat. Tapi, hanya saja itulah salahsatu kelemahannya. sewaktu - waktu tembok pertahanannya bisa saja runtuh jika ikhwan itu racik dengan bumbu indah. 

Terkadang akhwat ingin mengungkapkan apa yang terjadi, namun sudah sepatutnya akhwat lebih memahami sewajarnya. Karena pada dasarnya akhwat ini harus dewasa, untuk menjadi calon ibu. 
Sebenarnya, bagi para kaum adam, tidak perlulah tahu keberadaan dan memahami seorang akhwat. Kau hanya perlu mengingat, bahwa akhwat yang kau kenal saat ini tidak sepatutnya untuk disakiti. 

Aku belum tahu pacaran yang memang abadi
yang aku tahu aku harus tetap menjaga hati ini 
karena janji Allah itu pasti
bukankah untuk melupakan itu harus berani mengorbankan perasaan?
mengorbankan semua itu butuh ketangguhan. 
tapi hal yang sulit membutuhkan proses agar menjadi ringan bukan?

aku bisa melihat tapi tak bisa bicara
cukup dari isyarat itu 
sayup - sayup yang bicara itu seakan menjadi tanda
ternyata aku sudah terbawa 
dan itu sempurna 

dalam keramaian tetap merasa sepi 
karena penantian, titik itu 
menunggu adalah pesan yang belum tersampaikan 
dimensi memang berbeda 
tempat itu sepi 
dan sudah kosong 

darisini aku bisa belajar 
aku sadar, 
berjuang walau hati meronta itu tidak mudah 
aku belajar, 
cinta terbaik itu akan pulang pada rumah

cinta mengapa hal itu selalu menjadi perbincangan dengan hangat?
hingga lelah raga seperti banyak sandiwara
pahitnya pengkhianatan?
akan menjadi budak cinta pada manusia?

aku tak tahu langkah mana yang akan kuambil 
kau terlalu hebat, hingga langkahku tak bisa membersamaimu 
aku hanya bisa diam 
tapi setiap langkah yang kau pijak 
aku ada
dalam diamku

mati rasa
basi
tertelan emosi
namun ada yang tetap abadi 
cinta kepada pemberi cinta
semua akan kembali pada muara cinta-Nya.  


Saranis
Tasikmalaya, 23 Mei 2018

Comments

Post a Comment