Dikutip dari puisi seseorang
Sudahlah
Nyatanya ia benci sendiri
Bukan ingin untuk dilengkapi
Nyatanya bukan kau kan yang dia ceritakan sebagai kesayangan?
Bagaimana, nikmat bukan tetap berada pada kesakitan?
Itu hatinya bisa bertahan lama menyaksikan tumbuh kembang sakitnya
Kau yang merawatnya
Menyirami setiap hari tanpa mengeluh
Memupuknya dengan sabar
Membanggakan pada setiap orang
Hingga tiba waktu panen
Kau yang memetiknya
-kuanggap semua selesai-
MasyaAllah, mantul tetap semangat dan terus berkarya
ReplyDeleteAlhamdulillah, Jazakallahu Khayran Katsira rul
Deletesemangat berkarya juga ya