3 hal yang tak terpisahkan untuk seorang wanita



Tapi wanita hakikatnya memang memiliki sifat pemalu..
Iyaa, jangan selalu ingin tampak di hadapan publik. 
Kamu cantik! 
Dan jadikan cantikmu untuk tidak dinikmati banyak orang

Tampaknya perempuan ini tidak terpisahkan dari Aqhlak, akal, rupa karena itu telah menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari perempuan. Baiklah kita uraikan penjelasan dari 3 bagian yang tidak terpisahkan dari seorang wanita itu 



1. Aqkhlak
Sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholihah. 
Tentulah sebagai seorang perempuan sebaiknya dibaluti dengan rasa malu. Tetapi lihatlah perempuan zaman sekarang? Nahas sekali rasanya ia yang bebas bergaul sampai bermalam dengan teman lelakinya. Layakkah dia? Padahal diantara yang diteladankan oleh para wanita salaf yang shalihah adalah betah berada di rumah dan bersungguh-sungguh menghindari laki-laki serta tidak keluar rumah kecuali ada kebutuhan yang mendesak. Hal ini dengan tujuan untuk menyelamatkan masyarakat dari godaan wanita yang merupakan godaan terbesar bagi laki-laki.
Allah Ta’ala berfirman,

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى

“Dan tinggallah kalian di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berdandan sebagaimana dandan ala jahiliah terdahulu” (QS Al Ahzab: 33).

Tentu seorang perempuan adalah godaan bagi kaum adam, maka menjaga diri dengan di rumah jauh lebih baik. 
Tetapi terkadang kita tidak betah berada dirumah sehingga berkeliaran kemanapun kita mau. 
Ibnu Katsir ketika menjelaskan ayat di atas mengatakan, “Hendaklah kalian tinggal di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian keluar rumah kecuali karena ada kebutuhan”. 
Jelaslah bawa keluarnya wanita adalah jika memang ada kebutuhan. 

Oleh sebab itu, aqhlak baik dari setiap perempuan itu haruslah di tanam sejak dini mungkin karena dampaknya akan terasa ketika sudah dewasa nanti. Begitu pula dengan yang sudah terlanjur dewasa masih ada kesempatan sebelum tanah berada di atas tubuh ini menutupi, teruslah perbaiki diri karena berusaha untuk menjadi lebih baik setiap hari itu tidak ada salahnya. 

2. Akal
Kita sering mendengar hadits yang berbunyi, “Wanita itu kurang akalnya dan kurang agamanya."
Nah maksud dari pernyataan itu apa? 
Tentulah menimbulkan suatu pertanyaan. 
Mari kita sama- sama mengkaji
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam menjelaskan bahwa kekurangan akal wanita itu dilihat dari sudut ingatan yang lemah, maka dari itu kesaksiannya harus dikuatkan oleh kesaksian seorang wanita yang lain untuk menguatkannya, karena boleh jadi ia lupa, lalu memberikan kesaksian lebih dari yang sebenarnya atau kurang darinya, sebagaimana firman Allah,

“Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang orang lelaki diantaramu. Jika tidak ada dua orang lelaki, maka boleh seorang lelaki dan dua orang wanita dari saksi saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa, maka seorang lagi mengingatkannya.” (Qs. Al-Baqarah: 282)

Adapun kekurangan agamanya adalah karena di dalam masa haid dan nifas ia meninggalkan shalat dan puasa dan tidak mengqadha (mengganti) shalat yang ditinggalkannya selama haid atau nifas. Inilah yang dimaksud kekurangan agamanya. Akan tetapi kekurangan ini tidak menjadikannya berdosa, karena kekurangan tersebut terjadi berdasarkan aturan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan, “Akal merupakan syarat dalam mempelajari semua ilmu. Ia juga syarat untuk menjadikan semua amalan itu baik dan sempurna, dan dengannya ilmu dan amal menjadi lengkap. Namun (untuk mencapai itu semua), akal bukanlah sesuatu yang dapat berdiri sendiri, tapi akal merupakan kemampuan dan kekuatan dalam diri seseorang, sebagaimana kemampuan melihat yang ada pada mata. Maka apabila akal itu terhubung dengan cahaya iman dan al-Qur’ân, maka itu ibarat cahaya mata yang terhubung dengan cahaya matahari atau api” [Majmû’ul Fatâwâ, 3/338].

3. Rupa

Perempuan hanya boleh berhias diri di depan suami. Tapi untuk zaman sekarang sangat jarang sekali karena biasanya di rumah mereka berpenampilan seadanya tetapi keluar bak bidadari syurga. Tentulah hal tersebut menjadi hal yang aneh bagi mereka yang mengerti

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ

Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)


Semoga kaum hawa yang dirahmati Allah bisa menjadi sebaik-baik perhiasan dunia. Dan memelihara Aqhlak, Akal dan Rupa



(Sumber : https://muslim.or.id/21207-8-sifat-wanita-terbaik.html)

Comments