Pernahkah kau?
ya, terkait rasa ini.
Aku menyelidiki ke sudut - sudut lembah
Mengepak ke setiap penjuru beribu mata air
Melibat ke dalam mimpi - mimpi
Hinggap di julangan terbesar
Mati karena hidup
Hidup karena mati
Di suatu sore, senja mengsimfonikan getarannya
Mengguratkan cahaya
Menelisik dahan - dahan
Membiaskan tetes air disetiap ujung daun
Meretas di pucuk ranum
Saat itu Aku bermakna.
-Azzahra Arrasyide
Ya!
bagi yang mengerti coletehan di atas pasti akan tersenyum ataupun bersedih.
Namun bagi yang kurang paham mungkin akan berkata apa - apaan sih dia nulis segala yang ga dimengerti. Hai! Berhentilah untuk tetap menjudge orang - orang di sekitarmu.
Kau tak mengerti seberapa jauh dia menjalani perjalanan hingga bisa sampai sekarang, STOP! tutup mulutmu, Jaga lidahmu, Hentikan pikiran burukmu itu.
Kau berharga, kau mulia. Tuhan menciptakan setiap insan dengan sebegitu baiknya, sebegitu sucinya, sebegitu mulianya namun mengapa setelah mereka beranjak dewasa mereka kotori dirinya dengan setitik hitam dalam hatinya, dengan lisannya, dengan pikiran buruknya itu atau niat buruknya itu.
Meski seringkali mereka meremehkanmu, ataupun kau sering dianggap remeh oleh oranglain. Sebenarnya pasti kita memiliki keberanian dan tekad yang kuat. Bukan! bukan untuk dendam kepada mereka. TAPI
Kita abaikan mereka, mereka yang menatap dengan merendahkan orang lain. Kita hanya bisa membuktikan kemampuan yang dimilki dengan aksi nyata. Masih banyak yang melihat sisi positif kita. Dan tugas kita, lihatlah sisi baik oranglain, milikilah jiwa berfikir positif, mau mengalah dan berjiwa besar.
Banyak
Banyak
Yang berkata padaku, kau harus melawan kau harus berani. Tapi, Ya mungkin inilah diriku dengan hanya mengalah dan berjiwa besar juga hanya bisa memberi bukti nyata dengan perbuatan bahwa kita berhak menang. Hidup terkadang mengalami kesedihan tapi bagaimana kita keluar dari kesedihan itu untuk terus mencari ruang kebahagiaan.
Banyak hikmah di dalamnya.
InsyaaAllah
Wallahu'Alam
-Saranis
#Dwc30Jilid15
#Squad6
Comments
Post a Comment